Sabtu, 01 November 2008

The Things That Put The Word "Yes" On "Yesterday"...

Ada begitu banyak benda yang mampu membangkitkan kenangan gua akan masa lampau (meskipun masa lampau gua ga banyak-banyak amat--I'm not that old, you know). Gua dengan mudah mengingat masa-masa SD gua tatkala gua melihat penghapus putih berujung hijau yang dihiasi dengan salah satu huruf alfabet. Gua terkesima saat mendengar lagu "Larger Than Life"-nya Backstreet Boys yang langsung melemparkan gua kembali ke masa-masa SMP. Mengagumkan betapa kenangan yang terkubur begitu lama bisa terpicu oleh benda-benda kecil dari masa lampau. Maka, tak heran bila gua menggila melihat benda-benda masa lampau yang ditampilkan di sebuah thread di forum Kaskus. Sekelebat, masa TK gua berputar-putar dalam ingatan kayak di tipi-tipi.

Menurut gua, benda yang paling kuat dampak flashback-nya kebanyakan berupa makanan. Entah mengapa, makanan kecil memiliki tempat yang spesial kalau kita berbicara tentang ingatan jangka panjang gua. Gua mengingat secara detail tidak hanya bentuk dan warna kemasan, namun juga rasa tiap-tiap makanan kecil tersebut. Tidak hanya nama makanan kecil, gua bahkan masih ingat preferensi varian rasa yang merupakan favorit gua.

Salah satu makanan kecil yang berbekas dan masih dapat dijumpai (ya, "masih dapat". Bukan "seringkali") adalah permen yang berbentuk cincin. Bentuknya yang unik membuat gua teringat betapa gua dulu sering merengek-rengek minta dibelikan permen tersebut. Soal preferensi rasa, gua masih ingat betapa gua suka rasa anggur dan rasa melon. Wanginya itu loh, Para Pembaca Budiman, khas sekali. Maka ketika gua menemukan kesempatan baik (barang ada, duit pun cukup) untuk membeli permen tersebut, gua langsung membeli 10 permen cincin tanpa banyak ba-bi-bu. Namun, setelah mengenyot setengah dari cincin melon, gua tersadar betapa gua sangat kuat untuk menghabiskan permen tersebut dulu. Maksud hati gua hendak menghabiskan permen Rp2.100,- itu, tapi apa dikata, mulut emang udah terlalu monyong dan terlalu dower untuk mengenyot lebih lanjut. Alhasil, terbuanglah seperempat permen tersebut setelah isapan-isapan (baca: usaha deperate untuk menghabiskan permen itu) yang terakhir.

On the same note, gua kemungkinan akan mengingat masa-masa kuliah gua dengan sushi. Gua memang menikmati sushi gua terutama pada tahun-tahun terakhir ini. Bila tidak dengan makanan, gua akan mengingat tahun-tahun ini dengan busway. Meski banyak kekurangan di sana-sini, gua menganggap busway sebagai transportasi yang efisien (terutama bila lu berlawanan arah dengan kebanyakan orang pada rush hours). Dan keefisienan Transjakarta dibuktikan dengan hadirnya gua di restoran Shantung di Jalan Antara dalam rangka memenuhi undangan Kuku gua yang kebetulan berulang tahun tanggal 1 November ini. (Happy Birthday, Ku!).

Tidak hanya lebih cepat dari bapak gua yang--dalam waktu bersamaan--naek mobil dari rumah, gua bahkan lebih cepat sampai dari semua orang. Jadilah gua nganggur minum es teh tawar dulu di restoran sebelum akhirnya semua orang sampai di tempat rendezvous. Berikut poto kondisi bus yang gua tumpangi malam ini di halte pertama (catatan: foto di ambil pukul 18:45 yang notabene merupakan jam pulang kerja. Karena gua menuju kota, maka kondisi bus yang kosong melompong gini bukan hal yang aneh).


1 komentar:

Tuxedo_Snoopy mengatakan...

OH MY GAWWWWD...
I WANT ONE PLEASEEEEE
iiih ngingetin gua ama masa lampau bangettt (yg serasa uda ber-abad2 lalu)

penghapus yg ngingetin gua ama masa dulu sih yg bisa 1/2 apus pensil & 1/2 "ngapus" pen (sambil merobek kertasnya).. yg warnanya 1/2 oren 1/2 biru

blogger templates | Make Money Online